Seni Rupa mempunyai banyak aliran di dalamnya, beberapa aliran seni rupa itu antara lain adalah :
1. Naturalisme
Naturalisme merupakan corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha
melukiskan sesuatu obyek sesuai dengan alam (nature). Obyek yang
digambarkan diungkapkan seperti mata melihat. Untuk memberikan kesan
mirip diusahakan bentuk yang persis, ini artinya proporsi, keseimbangan,
perspektf, pewarnaan dan lainnya diusahakan setepat mungkin sesuai
mata kita melihat.
Tokoh-tokoh Naturalisme : Rembrant, Williamn Hogart dan Frans Hall di
Indonesia yang menganut corak ini : Raden Saleh, Abdullah Sudrio
Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom dan Trubus.
2. Realisme
Realisme adalah corak seni rupa yang menggambarkan kenyataan yang
benar-benar ada, artinya yang ditekankan bukanlah obyek tetapi suasana
dari kenyataan tersebut.
Tokoh-tokoh realisme ialah : Gustove Corbert, Fransisco de Goya dan Honore Daumier.
3. Romantisme
Romantisme merupakan corak dalam
seni rupa
yang berusaha menampilkan hal-hal yang fantastic, irrasional, indah
dan absurd. Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang
tragedy yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam
cerita romah. Penggambaran obyeknya lebih sedikit dari kenyataan, warna
yang lebih meriah, gerakan yang lebih lincah, pria yang lebih gagah,
wanita yang lebih
4. Impressionisme
Impressionisme merupakan corak seni rupa yang lahir pada tahun 1874.
Aliran ini mengutamakan kesan selintas dari suatu obyek yang dilukiskan.
Kesan itu didapat dari bantuan sinar matahari yang merefleksi ke mata
mereka. Mereka melukiskan dengan cepat karena perputaran matahari dari
timur ke barat. Karena itulah dalam lukisan impressionisme obyek yang
dihasilkan agak kabur dan tidak mendetail.
Tokoh aliran ini : Claude Monet, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, SIsley, Edward Degas dan Mary Cassat.
Di Indonesia penganut aliran ini : Kusnadi, Solichin dan Afandi (sebelum Ekspresionisme).
5. Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara
bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin !
Imajinasi dan perasaan. Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain
kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik
tingkah laku manusia.
Pelopor ekspresionisme : Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast
Ludwig, Karl Schmidt, Emile Nolde, JJ. Kandinsky dan Paul Klee. Di
Indonesia penganut ini adalah : Affandi, Zaini dan Popo Iskandar.
Contoh Lukisan bercorak Naturalisme, Contoh Lukisan bercorak Impresionisme, karya Basoeki Abdullah karya George Sevoat.
6. Kubisme
Kubisme lahir pada saat pameran retpektif Cezanne yakni pada tahun
1907. Corak ini menggambarkan alam menjadi bentuk-bentuk geometris
seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus
dan kotak-kotak. Disini sei bukanlah peniruan alam melainkan penempatan
bentuk-bentuk geometris dari seniman kepada alam. Pelopor Kubisme :
Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert Glazes.
Fernand Leger, Robert Delaunay, Francis Picabia dan Juan Gris.
7. Fuvisme
Fuvisme merupakan nama yang dijuluki kepada sekelompok pelukis muda
yang muncul pada abad ke 20. Ciri khas seni lukisannya ialah warna-warna
yang liar. Des fauves dalam bahasa Perancis artinya binatang liar.
Karena keliaran dari warna-warna itulah oleh kritikus Perancis Louis
Vauxelles dilontarkan dengan nama Fauvisme.
Tokoh-tokoh aliran ini : Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi dan Kess Van Dongen.
8. Dadaisme
Dadaisme lahir karena berkecamuknya Perang Dunia I. Sifatnya dikatakan
anti seni, anti perasaan dan cenderung merefleksi kekasaran dan
kekerasan. Karyanya aneh seperti misalnya mengkopy lukisan Monalisa lalu
diberi kumis, tempat kencing diberi judul dan dipamerkan. Dilakukan
juga metode kolase seperti misalnya kayu dan rongsokan barang-barang
bekas.
Tokoh-tokoh aliran ini : Juan Gross, Max Ernst, Hans Arp, Marcel Duchamp dan Picabia.
9. Futurisme
Futurisme ialah sebuah aliran seni lukis yang lahir pada tahun 1909.
Aliran ini mengatakan keindahan gerak dan dipandang sebagai pendobrak
aliran Kubisme yang dianggap statis dalam komposisi, garis dan
pewarnaan. Futurisme mengabdikan diri pada gerak sehingga pada lukisan
anjing digambarkan berkaki lebih dari empat.
Tokoh aliran ini : Umberto, Boccioni, Carlo Cara, Severini, Gioccomo Ballad an Ruigi Russalo.
10. Surrealisme
Surrealisme pada awalnya merupakan gerakan dalam sastra yang
diketemukan oleh Apollinaire utuk menyebut dramaya. Pada tahun 1024
dpakai oleh Andre Bizton untuk menyebutkan corak dalam seni lukis. Dalam
kreativitasya corak surrealis berusaha membebaskan diri dari control
kesadaran, menghendaki kebebasan yang selanjutnya ada kecenderungan
menuju kepada realistis namun masih dalam hubungan-hubungannya yang
aneh.
Pelopor Surrealisme : Joan Miro, Salvador Dali darl Andre Masson. Di
Indonesia bisa disebut : Sudibio; Sudiardjo dan Amang Rahman.
11. Abstraksionisme
Seni abstrak dalam seni lukis ialah seni yang berusaha mengambil obyek
yang berasal dari dunia batin. Obyek itu bisa fantasi, imajinasi dan
mungkin juga intuisi para seniman. Karena timbul dari dalam batin. Dalam
seni abstrak terbagi dua katagori besar yaitu :
a. Abstrak Ekspresionisme
D Amerika abstrak ini terdapat dua kecenderungan yaitu :
- Color Field Painting, yaitu lukisan yang menampilkan bidang-bidang lebar dan warna yang cerah.
Pelopornya : Mark Rothko, Clyfford Stll, Adolf Got lieb, Robert Montherwell dan Bornet Newman.
- Action Painting, yaitu lukisan yang tidak mementingkan bentuk yang
penting adalah aksi atau cara dalam melukiskannya. Tokohnya adalah :
Jackson Polack, Willem de Koning, Frans Kliner dan; adik Twarkov.
Di Perancis abstrak ekspresionesme diikuti oleh : H. Hartum Gerard
Schneider, G. Mathiew dan Piere Souloges. Kemudian yang diberi nama
Technisme dipelopori : Wols Aechinsky dan Asger Yorn.
b. Abstrak Geometris
Abstrak Geometris disebut juga seni non obyektif. Dipelopori oleh
Kandinsky. Setelah itu bermunculan abstrak geometris yang lain dengan
nama berbeda antara lain :
? Suprematisme, yaitu lukisan yang menampilkan abstraksi
bentuk-bentuk geometris mumi dengan tokohnya adalah kasimir Malevich.
Konsiruktivisme, sebuah corak seni rupa 3 dimensi yang berusaha
menampilkan bentuk-bentuk abstrak dengan menggunakan bahan-bahan modem
seperti kawat, besi, kayu dan plastik.
Tokohnya : Vladimir Tatlin, Antonic Pevner, Naum Gabo dan A. Rodehenko.
Alexander Calder karena patungnya dapat bergerak disebut Mobilisme di
Amerika patung yang dapat bergerak disebut Kinetic Sculpture. Minimal
Art juga termasuk dalam kelompok konstruktivisme. Seni ini lahir karena
situasi tehnologi industri yang tinggi dan karyanya cenderung kea rah
aristektual.
? Neo Plastisisme (De Stijil), yaitu corak seni abstrak yang
menampilkan keuniversalan ilmu pasti. Aliran ini berusaha mengembalikan
pewarna kepada warna pokok dan bentuk yang siku-siku Tokohnya ialah
Piet Mondarian, Theo Van Daesburg dan Bart Van Leck.
? Op Art (Optical Art), disebut juga Retinal Art yaitu corak seni
lukis yang penggambarannya merupakan susunan geometris dengan
pengulangan yang teratur rapi, bisa seperti papan catur. Karya ini
menarik perhatian karena warnanya yang cemerlang dan seakan mengecohkan
mata dengan ilusi ruang. Tokoh corak ini : Victor Vaserelly, Bridget
Riley, Yacov Gipstein dan Todasuke Kawayama.
12. Pop Art (Popular Art)
Seni Pop atau Pop Art mula-mula berkemang di Amerika pada tahun 1956.
nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan
dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaaan sekeliling
yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak
memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek.
Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan diatas
rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan.
Kesan umum dari karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikaturis, humor dan apa adanya.
Tokoh-tokohnya antara lain : Tom Wasselman, George Segal, Yoseph Benys, Claes Oldenburg dan Cristo.
Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri :Kaum Seni Rupa Baru Indonesia”.
13.
Seni Instalasi
Berarti sejumlah kanfas atau obyek ide instalasi dimulai dari
barang-barang yang ditemukan di mana-mana dan kemudian di kembangkan,
direkayasa di work shop, di improvisasi dengan ruang, atau merupakan
input respons terhadap ruang ataupun yang mengelilinginya, susunan dalam
sebuah fungsi dirakit dengan obyek-obyek lain jadilah sebuah sistem
itulah instalasi.